Senin, 26 Juli 2010

Obama Batasi Gerak Wall Street

INILAH.COM, Jakarta - Berakhir sudah kejayaan kerajaan finansial Wall Street. Pelaku di pasar keuangan yang menjadi kiblat dan pusat perputaran uang dunia itu tak lagi bisa seenaknya berspekulasi, bermain instrumen derivatif, dan memakai dana pihak ketiga tanpa pertanggunjawaban yang jelas.
Presiden Obama berhasil meloloskan satu undang-undang yang membatasi gerak hampir semua pelaku pasar modal di bursa New York, nama resmi pasar saham Wall Street.
Coba perhatikan ini: bank-bank umum tidak boleh lagi melakukan investasi di pasar modal tanpa persetujuan nasabahnya, suatu hal yang dulu bisa dilakukan seenaknya oleh bank hanya karena tidak ada pembatasan antara bank dalam arti konvesional (yakni mengumpulkan uang dari masyarakat lalu menyalurkannya dalam bentuk kredit) dan bank investasi yang kerjanya menanamkan dana di pasar keuangan.
Sebenarnya, aturan seperti ini sudah pernah dipakai puluhan tahun sebelumnya, lalu kemudian atas desakan Wall Street, Presiden Clinton mencabutnya pada November 1999. Aturan ini bernama Undang-undang Glass - Steagall (mengacu kepada nama senator yang mengusulkan undang-undang ini) yang membatasi bank umum (konvensional) bergabung dengan bank investasi dalam menanamkan dananya di bursa. Undang-undang ini dibuat pascakejatuhan Wall Street.
Mudah diduga, aturan ini lahir di atas asumsi bahwa bank konvesional yang ikut bermain saham akan memberi dana segar kepada segelintir pemain bursa yang tamak atau penjudi. Tapi, Presiden Clinton rupanya tak mampu bertahan dari tekanan perusahaan di Wall Street, maka aturan itu pun dicabut.
Lawrence G. McDonal, Wakil Presiden Lehman Brothers (bank investasi berusia lebih dari 150 tahun yang ikut bangkrut akibat krisis keuangan di Amerika tahun 2008) mengatakan, dicabutnya Undang-undang Glass-Steagall menjadi penyebab kahancuran Wall Street pada 2008 lalu.
"Presiden Clinton mencabut Undang-undang Glass-Steagall dan kurang dari satu dekade, kebijakan itu secara langsung bertanggung jawab atas terseretnya seluruh dunia ke ambang puing-puing kehancuran keuangan," tulis Mcdonal dalam buku berjudul "The Collapse of Lehman Brothers" yang dia hadirkan sebagai kesaksian bagaimana perusahaan itu hancur akibat krisis keuangan 2008 di Amerika.
Kini, pendulum kebebasan pasar di Amerika kembali bergerak ke arah yang lebih ketat. Dan, Presiden Obama yang menggesernya setelah melihat bahwa kebebasan yang berlebihan tanpa batas, sebagaimana dianut oleh penganjur neoliberalisme, menjadi biang kerok masalah di pasar keuangan.
Obama yang telah mengancam akan membatasi gerak Wall Street jauh sebelum dia masuk ke Gedung Putih beranggapan bahwa pemain di pasar finansial terlalu serakah dan karenanya harus dibatasi agar tidak menjadi penyebab kehancuran bursa. Dia mewujudkannya pekan lalu bukan tanpa perlawanan dari mereka yang mengagung-agungkan pasar tanpa campur tangan pemerintah.
Obama dituduh sebagai sosialis dan penentang asas utama kapitalisme Amerika: pasar bebas dari aturan dan jauh dari campur tangan pemerintah.
Tapi Obama bergeming. Lihatlah, dia tidak saja membatasi investasi bank umum, tapi juga membatasi gerak para memilik dana lindung nilai (hedge fund) yang secara natural melakukan investasi dengan tingkat risiko tinggi dan tidak memiliki rintangan aturan. Perdagangan derivatif juga tak lepas dari jangkauan aturan baru sektor keuangan itu.
Perpaduan antara invesrasi tanpa aturan bagi bank umum, hedge fund yang tak diawasi, serta perdagangan instrumen derivatif yang lebih dekat ke judi ketimbang investasi dinilai sebagai sumber masalah di pasar finansial. Amerika pun mengaturnya dengan ketat.
Fakta bahwa Amerika terpaksa melakukan pembatasan atau regulasi di pasar keuangannya demi menjada stabilitas membuktikan bahwa pasar yang kebablasan akan menuai masalah. Jadi, bagi negara yang selama ini mengangung-agungkan Amerika sebagai rujukan pasar bebas, dan karenanya akan melepaskan pasar finansialnya tanpa aturan, sudah tiba saatnya untuk berpikir ulang.
Di masa depan, ancaman kehancuran ekonomi dunia akan datang dari sektor finansial, karena itu terlalu gegabah untuk membiarkan sektor ini mengatur dirinya sendiri dan membiarkan jenderal-jenderal uang menguasai lapangan tanpa komandan yang mengawasi.

Analisa IHSG 26 Juli 2010

Pada perdagangan Jumat (23/7), IHSG ditutup naik 32,097 poin (1,06%) ke level 3.042,020. Perdagangan hari Jumat cukup ramai,  volume transaksi tercatat sebesar 6,593 miliar lembar saham, senilai Rp4,786 triliun dan frekuensi 118.071 kali.

Sebanyak 129 saham naik, 88 saham turun dan 75 saham stagnan. Investor asing pun tampaknya ikut menikmati pelbagai sentimen positif di lantai bursa. Terlihat dari transaksi beli bersih asing (foreign net buy) yang mencapai angka Rp789 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,7 triliun dan transaksi jual hanya Rp922 miliar.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:
  • Senin,  IHSG melemah 16,878 poin (0,56%) ke level 2.975,572.
  • Selasa, IHSG naik 19,869 poin (0,66%) ke level 2.995,441.
  • Rabu, IHSG naik 17,960 poin (0,59%) ke level 3.013,401.
  • Kamis, IHSG turun tipis 3,478 poin (0,12%) ke level 3.009,923.
  • Jumat, IHSG naik tajam 32,097 poin (1,06%) ke level 3.042,020. 

Hari ini mengawali perdagangan di minggu terakhir bulan Juli, indeks diprediksi berpotensi melanjutkan rekor penguatannya. Diperkirakan indeks akan bergerak di level 2.950 sebagai support dan 3100 sebagai resistance.

Minggu lalu rilis laba emiten Amerika, Microsoft, Apple, Adidas, dan Ford Motor. membuat investor optimis.Sekalipun Ben Bernanke mengatakan pertumbuhan ekonomi AS berada dalan kondisi tidak jelas namun rilis laba emiten AS yang bagus membuat bursa bergerak di zona hijau. Kinerja koorporasi dan makro ekonomi AS masih akan mewarnai pergerakan bursa global.Selain itu juga didukung oleh rilis positif data sentimen bisnis Jerman dari Ifo untuk periode Juli yang naik ke level tertinggi selama 3 tahun

Dari dalam negeri laba emiten di semester 1 tahun 2010 menggembirakan.  Disamping itu, terus menguatnya  harga komoditas dunia juga diprediksi akan mendorong penguatan bursa saham Indonesia, mengingat sebagian besar emiten di bursa saham Indonesia adalah emiten yang berbasis komoditas

Minggu ini  saham-saham sektor perbankan, pertambangan batubara, infrastruktur dan property perlu dicermati.

Ada beberapa data ekonomi yang akan rilis minggu ini dan patut untuk dicermati yaitu Money Supply M3 (Selasa) dan Survei kuartalan Bank Lending ECB (Rabu). Dari AS akan dinantikan data consumer confidence (Senin ini) dan big figure GDP Q2 (Jumat).

Rumor

NILAH.COM, Jakarta - Saham PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) saat ini dalam radar investasi pemodal asing maupun lokal.
Hal ini seiring dengan kabar di kalangan pelaku pasar modal yang menyebutkan salah satu bank di Asia bakal menjadi pemegang saham mayoritas di perseroan dalam waktu dekat ini. Kedua belah pihak diwartakan tengah bernegosiasi harga jual di level Rp250-300 per saham.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa Jumat (23/7) harga saham BVIC ditutup naik Rp10 ke Rp138. [cms]

Jumat, 16 Juli 2010

Rekomendasi Saham 16Julii 2010

Code Closing SupportResistanceRecomended Target Cut Loss
SMCB 2350 2325 2450 BELI 2600 2300
INDF 4325 4225 4375 BELI 4500 4200
KLBF 2275 2225 2375 BELI 2450 2200
TLKM 8000 7800 8100 BELI 8250 7750
ADRO 2025 1960 2100 BELI 2500 1900

Rabu, 14 Juli 2010

Rekomendasi Saham 14 Julii 2010

Code Closing SupportResistanceRecomended Target Cut Loss
ASII 49150 45900 49000 BELI 50000 46800
INDF 4325 4275 4375 BELI 4500 4200
PGAS 4000 3950 4050 BELI 4150 3900
SMGR 9150 9050 9150 BELI 9350 8600
INDY 2850 2820 2920 BELI 3050 2550
LSIP 7650 7600 7750 BELI 7850 7300
BBRI 9800 9750 9900 BELI 10350 9700
UNTR 18800 18600 18900 BELI 21000 18500
ADRO 2025 2000 2200 BELI 2500 1950
UNVR 16650 16600 17400 BELI 17000 16600
BDMN 5600 5550 5750 BELI 5800 5500

Analisa IHSG 14 Juli 2010

Bursa Asia  kemarin ditutup melemah hal ini disebabkan pengetatan kebijaksanaan oleh China dan laporan kinerja India yang buruk. Poly Real Estate Group Co. melemah 4,3% di Shanghai, menyusul pernyataan pemerintah China yang akan memaksakan kebijakan guna mencegah investasi spekulatif di sektor properti. Eksportir piranti lunak terbesar kedua India, Infosys, turun 3,7% di Mumbai. Nissan Motor Co., yang sepertiga penjualannya di Amerika Utara, melemah 1,5%, akibat pelemahan bursa China memperkuat yen. Hal ini memicu terjadinya profit taking pada IHSG namun demikian IHSG berhasil ditutup di teritorial hijau dengan kenaikan tipis 2,721 point ke level 2.961,512.Investor asing menbukukan nilai pembelian bersih  (foreign net buy) sebesar Rp 107,537 miliar.

Bursa Wall Street kemarin menguat tajam karena optimisme investor terhadap laporan keuangan kuartal kedua perusahaan pembuat aluminium Alcoa Inc dan operator kereta api CSX Corp hal ini bisa menjadi mesin pendorong pergerakan bursa Asia hari ini. Bursa Jepang dibuka dengan kenaikan tajam, indeks Nikkei-225 dibuka melesat hingga 217,94 poin (2,29%) ke level 9.755,17.

Hari ini IHSG diprediksi bisa melanjutkan kenaikannya sekalipun dibawah bayang-bayang profit taking. Hari ini IHSG ada pada support 2880 dan resistance 3050.

Selasa, 13 Juli 2010

Agenda Minggu ini (12 - 16 Juli 2010 )

Tgl        Emiten    Acara                 Mata Acara

13 Juli  META     Reverse Stock  Awal perdagangan dengan nomimal baru @ Rp 75,-
13 Juli  GGRM     Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 650,-
13 Juli  PEGE      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 8,-
13 Juli  DVLA      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 45,-
13 Juli  BABP      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 0,45,-
14 Juli  MYRX     Expose public   Twin Plaza Hotel, Musi Room, Pkl 14 WIB
14 Juli  ISAT      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 137,86,-
14 Juli  MIRA      RUPS              Lap Tahunan
14 Juli  DYNA     Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 50,-
14 Juli  DPNS     Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 6,-
14 Juli  GPRA     Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 1,-
14 Juli  KLBF      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 25,-
14 Juli  COWL    Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 2,72,-

Rekomendasi Saham 13 Julii 2010

Code Closing SupportResistanceRecomended Target Cut Loss
ASII 47300 46000 49000 BELI 50000 46800
JSMR 2200 2075 2325 BELI 2500 1980
BUMI 1920 1800 2000 JUAL - 1780
ANTM 1940 1840 2050 BELI 2700 1830
BBTN 1860 1800 1900 JUAL - 1790
BMRI 6150 5900 6400 BELI 6250 5600

Analisa IHSG 13 Juli 2010

Penguatan IHSG diprediksi masih berlanjut hari ini terutama untuk saham-saham emiten tertentu. Berakhirnya Piala Dunia membuat investor kembali mencermati fundamental saham, revisi IMF mengenai pertumbuhan ekonomi global memberi point positif bagi ekonomi Indonesia sehingga investor asing berbondong-bondong membeli saham di bursa lokal, harapan investor kinerja emiten di kuartal kedua akan lebih bagus dari kuartal pertama.

Pada perdagangan Senin (12/7), IHSG ditutup naik 14,895 poin (0,50%) ke level 2.958,791.Pada perdagangan Senin (12/7), indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 18.24 poin (0,18%) ke level 10.216,27. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 0,79 poin (0,07%) ke level 1.078,75 dan Nasdaq menguat 1,91 poin (0,09%) ke level 2.198,36.Bursa Jepang juga mengawali perdagangan hari ini (13/7) dengan kenaikan tipis. Indeks Nikkei-225 dibuka naik tipis 46,31 poin (0,495) ke level 9.594,42.

Hari ini IHSG diprediksi bergerak di level 2928 - 2996 dengan support di 2900 dan resistance di 3000.

Selasa, 29 Juni 2010

Rekomendasi Saham 29 Juni 2010

Code Closing SupportResistanceRecomended Target Cut Loss
AALI 20500 20350 20650 JUAL - 20650
ADRO 2050 2025 2075 BELI 2200 2025
BUMI 1900 1880 1950 BELI 2400 1880
ASII 48100 47700 48600 JUAL - 48600
BBNI 2425 2375 2450 BELI 3000 2375
BBTN 1660 1670 1675 BELI 2000 1600
BMRI 6100 6000 6150 BELI 7100 6000
TINS 2200 2150 2275 JUAL - 2275
TLKM 7900 7850 7950 JUAL - 7950
UNTR 19350 19200 19600 JUAL - 19600

Analisa IHSG 29 Juni 2010

Prediksi pergerakan IHSG selama seminggu kedepan  akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah mengikuti arah pergerakan bursa regional dan bursa dunia. Kalaupun kemarin IHSG berhasil ditutup menguat perlu dicatat bahwa penguatan indeks tersebut bersifat anomali di tengah koreksi bursa regional dan global, hal ini tercermin dari tipisnya volume dan value transaksi yang tercipta di bursa. Penguatan IHSG kemaren ditopang oleh saham-saham perusahaan keuangan dan pertambangan.

Hari ini  diperkirakan akan terjadi aksi profit taking dari beberapa investor sambil menunggu data ekonomi Amerika yang akan diumumkan hari kamis. Sedangkan hasil pertemuan G-20 tidak memberi dampak signifikan bagi bursa-bursa Asia.

Data ekonomi Amerika yang akan dirilis minggu ini meliputi data pertumbuhan pekerjaan, angka pengangguran serta data belanja konsumen. Dari data tersebut, pasar memprediksi untuk bulan Juni jumlah pekerjaan non-pertanian akan turun menjadi 110.000 pekerjaaan, sebagai dampak dari pengurangan pekerja disektor pemerintah.

Pasar juga memprediksi angka pengangguran di AS bulan ini akan naik menjadi 9,8% setelah bulan lalu berada pada angka 9,7%. Angka ini tidak berbeda jauh dibandingkan angka pengangguran terendah AS pada bulan oktober tahun lalu diangka 10,2%.

Satu-satunya peluang sentimen positif datang dari prediksi meningkatnya konsumsi masyarakat AS di bulan Mei, peningkatan belanja konsumen menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat di AS untuk terus bertransaksi sehingga dapat terus mendorong tumbuhnya pasar dalam negeri.

Senin, 28 Juni 2010

Rekomendasi Saham 28 Juni 2010

BBCA (5350) support 4925, resistance 5400, BELI, cut loss 5250

BMRI (6000) support 5800, resistance 6150, BELI, cut loss 5800, target 7100

BBRI (8350) support 8200, resistance 8450, JUAL, cut loss 8300, target 7750

BBTN (1570) support 1520, resistance 1385, TAHAN, cut loss 1350

BUMI (2375) support 2300, resistance 2450, TAHAN, cut loss 2350

ADRO (2050) support 2000, resistance 2088, BELI, cut loss 2025

PGAS (3925) support 3613, resistance 3775, TAHAN, cut loss 3700

MEDC (15400) support 2906, resistance 3038, TAHAN, cut loss 2950

PTBA (3000) support 17450, resistance 18150, TAHAN, cut loss 17800

INCO (4200) support 4094, resistance 4263, TAHAN, cut loss 4125

INTP (15400) support 14913, resistance 15675, TAHAN, cut loss 15150

ANTM (2025) support 1969, resistance 2048, TAHAN, cut loss 2000

INDF (3675) support 3506, resistance 3713, BELI, cut loss 3625

TLKM (7950) support 7900, resistance 8000, BELI, cut loss 7650

ASII (41900) support 40938, resistance 42375, TAHAN, cut loss 41200

KLBF (1930) support 1880, resistance 1950, TAHAN, cut loss 1920

SMGR (3700) support 7988, resistance 8225, JUAL, cut loss 8150

UNTR (19400) support 19000, reisitance 19650, BELI, cut loss 19000, target 21300

JSMR (2175) support 2125, resistance 2200, BELI, cut loss 2125

HEXA (4700) support 4682, resistance 4880, BELI, cut loss 5800

INTA (910) support 814, resistance 945, BELI, target 940

Analisa IHSG 28 Juni 2010

Indekx Harga Saham Gabungan masih berpotensi menguat hari ini sekalipun terbatas. Pekan ini ada beberapa pengumuman data ekonomi Amerika yang mempengaruhi IHSG. lagipula di penghujung semester seperti ini sangat memungkinkan aksi window dressing untuk membuat portofolio investasi tetap terlihat bagus. Hari ini Bursa Tokyo juga mengawali perdagangan awal pekan ini juga dengan kenaikan tipis. Indeks Nikkei-225 naik tipis 22,02 poin (0,23%) ke level 9.759,50.

Pekan lalu terjadi penguahan IHSG yang cukup istimewa karena IHSG menguat saat indeks Asia lainnya justru melemah. Saham-saham sektor konsumsi dan perbankan yang menyebabkan IHSG mampu tampil beda.

Pergerakan IHSG sepekan :
* Senin (21/6/2010), IHSG naik tipis 12,314 poin (0,42%) ke level 2.941,903.
* Selasa (22/6/2010), IHSG turun 7,314 poin (0,24%) ke level 2.934,589.
* Rabu (23/6/2010), IHSG turun 9,799 poin (0,33%) ke level 2.924,790.
* Kamis (24/6/2010), IHSG turun 10,695 poin (0,36%) ke level 2.914,095.
* Jumat (25/6/2010), IHSG menguat 32,928 poin (1,13%) ke level 2.947,023.


Prediksi pergerakan IHSG hari ini ada pada kisaran 2918 - 2985 dengan suport di 2929 dan resistance di 2959.

Jumat, 25 Juni 2010

Rekomendasi Saham 25 Juni 2010

Rekomendasi saham hari ini yang dihimpun dari berbagai sumber :

• BUMI (1890)
BUMI berencana membagikan deviden sebesar Rp 27/saham.
Beli 1880 – 1830; Target 1.960; Stop loss 1.7780

• ADRO (1990)
Pullback di coal counter dengan market cap terbear dan good corporate governance yang transparan dapat dijadikan kesempatan akumulasi apalagi harga jual batubara untuk 2010-2011 diasumsikan naik 10-12%.
Beli 1970 – 1920; Target 2075; Stop loss 1860

• ASII ( 4810 )
Investor fokus naiknya harga jual mobil juli nanti yang dapat menaikan margin penjualan
Beli 47400 – 46000; Target 49500; Stop loss 44500

• BTEL (165)
Pembentukan anak usaha Connectivity untuk CDMA internet dengan google dinilai positif untuk offset sentimen negatif dari tidak jelasnya merger dengan TLKM.
Beli 164 – 160; Target harga 175; Stop loss 156

• DILD ( 1140 )
Dana segar sebesar 158 milliar mengalir ke kantong DILD dari hasil penjualan saham PT Grand Interwisata.
Jual : Target harga 1060

• BBRI ( 9200 )
Tahun ini BBRI akan menggenjot kredit korparasi sambil tetap fokus pada kredit UMKM. CAR BBRI lebih rendah dari CAR industri.
Jual; Target harga 7750

• WIKA ( 425 )
WIKA mendirikan anak usaha baru yang bergerak di bidang energi, pendirian anak usaha baru ini akan menambah portofolia WIKA.
Beli dengan target harga 550

• SMGR ( 8350 )
Saat ini SMGR sedang memperluas usahanya dengan cara akusisi bila rencana ini teralisasi maka kapasitas produksinya tahun 2012 akan meningkat menjadi 26.5 juta ton. Biaya produksi SMGR juga cukup efisien dengan digunakannya bahan bakari alternative. Kewajibannya juga cukup kecil bila dibandingkan dengan hutangnya.
Beli dengan target harga 9500

• ELTY
ELTY akan menerbitkan saham baru sebanyak 19,96 miliar. Harga saham rights issue ini ditawarkan di harga Rp160/saham dengan target perolehan dana sebesar Rp3,2 triliun. Dana dari rights issue akan digunakan untuk mengakuisisi jalan tol Ciawi-Sukabumi, Lido Lake Resort, lahan dekat BNR (akses ke ruas tol Ciawi-Sukabumi), akuisisi 51% saham Bukit Jonggol dan 20% saham BKSL (Bukit Sentul Tbk).
Beli

Analisa IHSG Jumat 25 Juni 2010

Minggu ini pergerakan IHSG sempat mengalami kenaikan tapi belum menunjukkan pemulihan. Kekuatiran dampak krisis di Eropa belum berlalu ditambah pemulihan ekonomi Amerika akibat krisis yang terjadi tahun 2008 berjalan lambat.

Bursa Wall Street kemarin ditutup melemah karena ada tanda-tanda melemahnya belanja konsumen dan kekhawatiran seputar aturan finansial baru. Investor juga mulai berhati-hati lagi setelah Bank Sentral AS (Federal Reserve) menyatakan lebih waspada terhadap proyeksi pemulihan ekonomi. Hal ini akan berdampak pada pergeraskan IHSG hari ini yang perkirakan akan bergerak sideway dengan kecenderungan turun. Hari ini IHSG diperkirakan bergerak dikisaran 2.879 – 2.930 dengan support 2.887 dan resistance 2.930.

Mengawali perdagangan hari ini IHSG berada di zona hijau berbeda dengan bursa-bursa Asia lainnya. Hal ini dipicu oleh aksi beli selektif pada saham-saham unggulan di sektor konsumsi, infrastruktur, perbankan dan property.

Perdagangan dibursa utama Asia dibuka mengalami penurunan :
• Indeks Shanghai turun 12,57 poin (0,49%) ke level 2.554,18.
• Indeks Hang Seng melemah tipis 11,42 poin (0,06%) ke level 20.721,46.
• Indeks Nikkei-225 turun tajam 161,42 poin (1,63%) ke level 9.766,92.
• Indeks Strait Times naik tipis 9,10 poin (0,32%) ke level 2.852,26.

Para analis merekomendasikan trading pada saham second dan third liner.

Kamis, 24 Juni 2010

IHSG Ditutup Melemah

Hari ini IHSG dibuka menguat ke level 2.924,889 dan terus menguat ke level 2.934,165 bersama dengan bursa-bursa Asia lainnya yang melaju di zona hijau. Saham-saham perkebunan, perbankan dan konsumsi menopang laju IHSG sesi pertama.

Perdagangan berjalan moderat 96 saham naik, 68 saham turun dan 71 saham tetap. Total frekuensi 46.928.

Pembukaan bursa-bursa Eropa didominasi dengan koreksi hal ini membuat bursa-bursa Asia berbalik arah ke zona merah termasuk IHSG. Investor segera melepas portofolionya untuk mengantisipasi potensi koreksi yang mungkin terjadi esok. Penutupan bursa Eropa dan Amerika nanti malam akan menjadi penentu pergerakan pasar saham global besok pagi.

Ada beberapa hal yang membuat IHSG tertahan laju pergerakannya. Belum jelasnya penyelesaian krisia di Eropa, laporan ekonomi Amerika yang turun dan pernyataan dari BPS mengenai proyeksi inflasi bulan Juni 2010 kurang lebih sebesar 4% year on year. inflasi bulan Juli dipengaruhi oleh liburan kenaikan kelas dan rencana naiknya TDL bulan depan.

Akhirnya IGSH ditutup turun 10,70 points atau 0.37% ke level 2.914,09. Nilai perdagangan tercatat 2,430 triliun dengan volume perdagangan 42.113 miliar lembar saham. Tercatat 78 saham menguat, 110 saham melemah dan 84 saham tidak mengalami perubahan.