Senin, 26 Juli 2010

Obama Batasi Gerak Wall Street

INILAH.COM, Jakarta - Berakhir sudah kejayaan kerajaan finansial Wall Street. Pelaku di pasar keuangan yang menjadi kiblat dan pusat perputaran uang dunia itu tak lagi bisa seenaknya berspekulasi, bermain instrumen derivatif, dan memakai dana pihak ketiga tanpa pertanggunjawaban yang jelas.
Presiden Obama berhasil meloloskan satu undang-undang yang membatasi gerak hampir semua pelaku pasar modal di bursa New York, nama resmi pasar saham Wall Street.
Coba perhatikan ini: bank-bank umum tidak boleh lagi melakukan investasi di pasar modal tanpa persetujuan nasabahnya, suatu hal yang dulu bisa dilakukan seenaknya oleh bank hanya karena tidak ada pembatasan antara bank dalam arti konvesional (yakni mengumpulkan uang dari masyarakat lalu menyalurkannya dalam bentuk kredit) dan bank investasi yang kerjanya menanamkan dana di pasar keuangan.
Sebenarnya, aturan seperti ini sudah pernah dipakai puluhan tahun sebelumnya, lalu kemudian atas desakan Wall Street, Presiden Clinton mencabutnya pada November 1999. Aturan ini bernama Undang-undang Glass - Steagall (mengacu kepada nama senator yang mengusulkan undang-undang ini) yang membatasi bank umum (konvensional) bergabung dengan bank investasi dalam menanamkan dananya di bursa. Undang-undang ini dibuat pascakejatuhan Wall Street.
Mudah diduga, aturan ini lahir di atas asumsi bahwa bank konvesional yang ikut bermain saham akan memberi dana segar kepada segelintir pemain bursa yang tamak atau penjudi. Tapi, Presiden Clinton rupanya tak mampu bertahan dari tekanan perusahaan di Wall Street, maka aturan itu pun dicabut.
Lawrence G. McDonal, Wakil Presiden Lehman Brothers (bank investasi berusia lebih dari 150 tahun yang ikut bangkrut akibat krisis keuangan di Amerika tahun 2008) mengatakan, dicabutnya Undang-undang Glass-Steagall menjadi penyebab kahancuran Wall Street pada 2008 lalu.
"Presiden Clinton mencabut Undang-undang Glass-Steagall dan kurang dari satu dekade, kebijakan itu secara langsung bertanggung jawab atas terseretnya seluruh dunia ke ambang puing-puing kehancuran keuangan," tulis Mcdonal dalam buku berjudul "The Collapse of Lehman Brothers" yang dia hadirkan sebagai kesaksian bagaimana perusahaan itu hancur akibat krisis keuangan 2008 di Amerika.
Kini, pendulum kebebasan pasar di Amerika kembali bergerak ke arah yang lebih ketat. Dan, Presiden Obama yang menggesernya setelah melihat bahwa kebebasan yang berlebihan tanpa batas, sebagaimana dianut oleh penganjur neoliberalisme, menjadi biang kerok masalah di pasar keuangan.
Obama yang telah mengancam akan membatasi gerak Wall Street jauh sebelum dia masuk ke Gedung Putih beranggapan bahwa pemain di pasar finansial terlalu serakah dan karenanya harus dibatasi agar tidak menjadi penyebab kehancuran bursa. Dia mewujudkannya pekan lalu bukan tanpa perlawanan dari mereka yang mengagung-agungkan pasar tanpa campur tangan pemerintah.
Obama dituduh sebagai sosialis dan penentang asas utama kapitalisme Amerika: pasar bebas dari aturan dan jauh dari campur tangan pemerintah.
Tapi Obama bergeming. Lihatlah, dia tidak saja membatasi investasi bank umum, tapi juga membatasi gerak para memilik dana lindung nilai (hedge fund) yang secara natural melakukan investasi dengan tingkat risiko tinggi dan tidak memiliki rintangan aturan. Perdagangan derivatif juga tak lepas dari jangkauan aturan baru sektor keuangan itu.
Perpaduan antara invesrasi tanpa aturan bagi bank umum, hedge fund yang tak diawasi, serta perdagangan instrumen derivatif yang lebih dekat ke judi ketimbang investasi dinilai sebagai sumber masalah di pasar finansial. Amerika pun mengaturnya dengan ketat.
Fakta bahwa Amerika terpaksa melakukan pembatasan atau regulasi di pasar keuangannya demi menjada stabilitas membuktikan bahwa pasar yang kebablasan akan menuai masalah. Jadi, bagi negara yang selama ini mengangung-agungkan Amerika sebagai rujukan pasar bebas, dan karenanya akan melepaskan pasar finansialnya tanpa aturan, sudah tiba saatnya untuk berpikir ulang.
Di masa depan, ancaman kehancuran ekonomi dunia akan datang dari sektor finansial, karena itu terlalu gegabah untuk membiarkan sektor ini mengatur dirinya sendiri dan membiarkan jenderal-jenderal uang menguasai lapangan tanpa komandan yang mengawasi.

Analisa IHSG 26 Juli 2010

Pada perdagangan Jumat (23/7), IHSG ditutup naik 32,097 poin (1,06%) ke level 3.042,020. Perdagangan hari Jumat cukup ramai,  volume transaksi tercatat sebesar 6,593 miliar lembar saham, senilai Rp4,786 triliun dan frekuensi 118.071 kali.

Sebanyak 129 saham naik, 88 saham turun dan 75 saham stagnan. Investor asing pun tampaknya ikut menikmati pelbagai sentimen positif di lantai bursa. Terlihat dari transaksi beli bersih asing (foreign net buy) yang mencapai angka Rp789 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,7 triliun dan transaksi jual hanya Rp922 miliar.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:
  • Senin,  IHSG melemah 16,878 poin (0,56%) ke level 2.975,572.
  • Selasa, IHSG naik 19,869 poin (0,66%) ke level 2.995,441.
  • Rabu, IHSG naik 17,960 poin (0,59%) ke level 3.013,401.
  • Kamis, IHSG turun tipis 3,478 poin (0,12%) ke level 3.009,923.
  • Jumat, IHSG naik tajam 32,097 poin (1,06%) ke level 3.042,020. 

Hari ini mengawali perdagangan di minggu terakhir bulan Juli, indeks diprediksi berpotensi melanjutkan rekor penguatannya. Diperkirakan indeks akan bergerak di level 2.950 sebagai support dan 3100 sebagai resistance.

Minggu lalu rilis laba emiten Amerika, Microsoft, Apple, Adidas, dan Ford Motor. membuat investor optimis.Sekalipun Ben Bernanke mengatakan pertumbuhan ekonomi AS berada dalan kondisi tidak jelas namun rilis laba emiten AS yang bagus membuat bursa bergerak di zona hijau. Kinerja koorporasi dan makro ekonomi AS masih akan mewarnai pergerakan bursa global.Selain itu juga didukung oleh rilis positif data sentimen bisnis Jerman dari Ifo untuk periode Juli yang naik ke level tertinggi selama 3 tahun

Dari dalam negeri laba emiten di semester 1 tahun 2010 menggembirakan.  Disamping itu, terus menguatnya  harga komoditas dunia juga diprediksi akan mendorong penguatan bursa saham Indonesia, mengingat sebagian besar emiten di bursa saham Indonesia adalah emiten yang berbasis komoditas

Minggu ini  saham-saham sektor perbankan, pertambangan batubara, infrastruktur dan property perlu dicermati.

Ada beberapa data ekonomi yang akan rilis minggu ini dan patut untuk dicermati yaitu Money Supply M3 (Selasa) dan Survei kuartalan Bank Lending ECB (Rabu). Dari AS akan dinantikan data consumer confidence (Senin ini) dan big figure GDP Q2 (Jumat).

Rumor

NILAH.COM, Jakarta - Saham PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) saat ini dalam radar investasi pemodal asing maupun lokal.
Hal ini seiring dengan kabar di kalangan pelaku pasar modal yang menyebutkan salah satu bank di Asia bakal menjadi pemegang saham mayoritas di perseroan dalam waktu dekat ini. Kedua belah pihak diwartakan tengah bernegosiasi harga jual di level Rp250-300 per saham.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa Jumat (23/7) harga saham BVIC ditutup naik Rp10 ke Rp138. [cms]

Jumat, 16 Juli 2010

Rekomendasi Saham 16Julii 2010

Code Closing SupportResistanceRecomended Target Cut Loss
SMCB 2350 2325 2450 BELI 2600 2300
INDF 4325 4225 4375 BELI 4500 4200
KLBF 2275 2225 2375 BELI 2450 2200
TLKM 8000 7800 8100 BELI 8250 7750
ADRO 2025 1960 2100 BELI 2500 1900

Rabu, 14 Juli 2010

Rekomendasi Saham 14 Julii 2010

Code Closing SupportResistanceRecomended Target Cut Loss
ASII 49150 45900 49000 BELI 50000 46800
INDF 4325 4275 4375 BELI 4500 4200
PGAS 4000 3950 4050 BELI 4150 3900
SMGR 9150 9050 9150 BELI 9350 8600
INDY 2850 2820 2920 BELI 3050 2550
LSIP 7650 7600 7750 BELI 7850 7300
BBRI 9800 9750 9900 BELI 10350 9700
UNTR 18800 18600 18900 BELI 21000 18500
ADRO 2025 2000 2200 BELI 2500 1950
UNVR 16650 16600 17400 BELI 17000 16600
BDMN 5600 5550 5750 BELI 5800 5500

Analisa IHSG 14 Juli 2010

Bursa Asia  kemarin ditutup melemah hal ini disebabkan pengetatan kebijaksanaan oleh China dan laporan kinerja India yang buruk. Poly Real Estate Group Co. melemah 4,3% di Shanghai, menyusul pernyataan pemerintah China yang akan memaksakan kebijakan guna mencegah investasi spekulatif di sektor properti. Eksportir piranti lunak terbesar kedua India, Infosys, turun 3,7% di Mumbai. Nissan Motor Co., yang sepertiga penjualannya di Amerika Utara, melemah 1,5%, akibat pelemahan bursa China memperkuat yen. Hal ini memicu terjadinya profit taking pada IHSG namun demikian IHSG berhasil ditutup di teritorial hijau dengan kenaikan tipis 2,721 point ke level 2.961,512.Investor asing menbukukan nilai pembelian bersih  (foreign net buy) sebesar Rp 107,537 miliar.

Bursa Wall Street kemarin menguat tajam karena optimisme investor terhadap laporan keuangan kuartal kedua perusahaan pembuat aluminium Alcoa Inc dan operator kereta api CSX Corp hal ini bisa menjadi mesin pendorong pergerakan bursa Asia hari ini. Bursa Jepang dibuka dengan kenaikan tajam, indeks Nikkei-225 dibuka melesat hingga 217,94 poin (2,29%) ke level 9.755,17.

Hari ini IHSG diprediksi bisa melanjutkan kenaikannya sekalipun dibawah bayang-bayang profit taking. Hari ini IHSG ada pada support 2880 dan resistance 3050.

Selasa, 13 Juli 2010

Agenda Minggu ini (12 - 16 Juli 2010 )

Tgl        Emiten    Acara                 Mata Acara

13 Juli  META     Reverse Stock  Awal perdagangan dengan nomimal baru @ Rp 75,-
13 Juli  GGRM     Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 650,-
13 Juli  PEGE      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 8,-
13 Juli  DVLA      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 45,-
13 Juli  BABP      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 0,45,-
14 Juli  MYRX     Expose public   Twin Plaza Hotel, Musi Room, Pkl 14 WIB
14 Juli  ISAT      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 137,86,-
14 Juli  MIRA      RUPS              Lap Tahunan
14 Juli  DYNA     Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 50,-
14 Juli  DPNS     Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 6,-
14 Juli  GPRA     Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 1,-
14 Juli  KLBF      Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 25,-
14 Juli  COWL    Cum Deviden    Deviden final 2009 sebesar Rp 2,72,-

Rekomendasi Saham 13 Julii 2010

Code Closing SupportResistanceRecomended Target Cut Loss
ASII 47300 46000 49000 BELI 50000 46800
JSMR 2200 2075 2325 BELI 2500 1980
BUMI 1920 1800 2000 JUAL - 1780
ANTM 1940 1840 2050 BELI 2700 1830
BBTN 1860 1800 1900 JUAL - 1790
BMRI 6150 5900 6400 BELI 6250 5600

Analisa IHSG 13 Juli 2010

Penguatan IHSG diprediksi masih berlanjut hari ini terutama untuk saham-saham emiten tertentu. Berakhirnya Piala Dunia membuat investor kembali mencermati fundamental saham, revisi IMF mengenai pertumbuhan ekonomi global memberi point positif bagi ekonomi Indonesia sehingga investor asing berbondong-bondong membeli saham di bursa lokal, harapan investor kinerja emiten di kuartal kedua akan lebih bagus dari kuartal pertama.

Pada perdagangan Senin (12/7), IHSG ditutup naik 14,895 poin (0,50%) ke level 2.958,791.Pada perdagangan Senin (12/7), indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 18.24 poin (0,18%) ke level 10.216,27. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 0,79 poin (0,07%) ke level 1.078,75 dan Nasdaq menguat 1,91 poin (0,09%) ke level 2.198,36.Bursa Jepang juga mengawali perdagangan hari ini (13/7) dengan kenaikan tipis. Indeks Nikkei-225 dibuka naik tipis 46,31 poin (0,495) ke level 9.594,42.

Hari ini IHSG diprediksi bergerak di level 2928 - 2996 dengan support di 2900 dan resistance di 3000.